Dear Tomorrow by Maudy Ayunda - Book Review

Hallo, welcome back to novellalw.com yg sudah lama hiatus. Tahun ini keseringan menunda untuk nulis review buku dan langsung loncat untuk baca buku berikutnya. Sehingga sifat mager pun keluar.Jadi kalau udah masuk ke buku baru itu mager bgt kalau harus review buku sebelumnya. Menunda pekerjaan memang sesuatu yg buruk....

Dalam sebuah hadits disebutkan :“ Dua nikmat Allah yang kebanyakan manusia sering lalai di dalamnya : kesehatan dan kesempatan (waktu luang)…HR. Al Bukhari

Kali ini saya akan review buku nya Maudy Ayunda : Dear Tomorrow yg dibeli di Toko Gunung Agung Senayan City (karena waktu itu saya cari di Gramedia dan toko buku terdekat gak ada sama sekali, katanya belum dateng. Oke sip, jadi slogannya harus diganti, bukan toko buku terdekat tapi toko buku ter-update 😜😜). Waktu itu saya gak ikutan pre-order karena pengen tau dulu review dari beberapa orang yg udah received buku nya dari PO itu. Apakah sesuai dengan ekspektasi saya atau gak. Setelah cek review an sana-sini, akhirnya saya beli.

Source : Google

Menurut saya pribadi buku ini worth it banget untuk masuk salah satu list buku temen-temen untuk kategori self improvement. Review buku ini tidak dipengaruhi oleh sosok Maudy Ayunda sebagai artis yg super terkenal banget, apalagi untuk kalangan seumuran saya (kita). 
Review buku kali ini tidak seperti review an buku yang lain. Kenapa? Karena bukunya banyak kumpulan quote2. Bukan seperti buku-buku lain yang biasa saya review. Ini termasuk kategori light reading book atau kalau versi blogger2 luar negeri ini termasuk summer beach read. (di pantai baca buku? mungkin lebih baik nambah foto instagram aja ya hahahaha)

Kesimpulan buku dari awal sampai akhir 

Menurut saya pribadi, buku ini kayak kumpulan pikiran yg dalem banget untuk anak seumuran kita ini guys. Kita yg suka pusing sama ekspektasi orang, perkataan orang, harapan orang dan orang-orang lainnya. Padahal kalau dipikir-pikir, sebenernya itu cuma ada dipikiran kita aja. 

Semakin banyak hal yg kita explore akan semakin banyak opini orang yg muncul. Kita sebut saja dengan label. Kalau baca buku ini, dapet banget feeling nya beban jadi public figure itu berat banget, rempong ya pokoknya hehe. Sejuta ekspektasi sudah ada didepan mata, dan pusingnya kadang orang gak paham apa yang sebenernya kita pengen kerjain. Ketika kita melakukan X, nanti netijen bakalan sibuk untuk suruh Y. *take a deep breath

Sesuai judulnya Dear Tomorrow, buku ini kasih notes untuk kehidupan di masa mendatang penulis sendiri (yg tentunya bisa kita terapkan juga) supaya tidak salah dalam melangkah dan mengambil keputusan. 

Konten Buku 

Buku ini dibagi 4 kategori besar yaitu :

Notes on being yourself

Pada topik ini Maudy Ayunda sharing tentang pribadi dia sendiri. Termasuk salah satu karakter yg mikir banget. Disini dia juga cerita tentang misconceptions tentang diri dia sendiri contohnya : ambisius dan bakalan jadi politikus. 

Banyak notes menarik dibagian ini, salah satunya makna be yourself yang sering kita dengar sehari-hari. Sama hal nya dengan passion, itu bukan sesuatu yg datang begitu aja tapi hal yg kita kerjain dan coba sebanyak mungkin sampai nemu yg click dan fokus ke hal tersebut. Ada orang yg bisa nemuin passion nya awal umur 20an dan ada juga orang yg mungkin sampai umur 40an belum tau definisi passion bagi dia sendiri itu apa. Semuanya tergantung waktu, setiap orang punya timeline masing-masing. 


Notes on dreams

If you do one thing today, what would it be? 
Topik ini makin dalem, dan banyak quotes ala-ala pinterest yg berhubungan dengan dreams. Banyak notes bagus banget di topik ini, seperti jangan pernah compare diri sendiri dengan journey orang lain. Karena kita semua punya chapter yang berbeda. 

Everyone has 24 hours in their lives. It is what you do with those hours that make the difference.


Notes on love

Nah bagian ini yg pernah saya posted di instastory pake fitur polling. Pertanyaannya seperti ini : 

To be with the one who loves you the most,
or
to be with one who you love most?

Tidak menyangka, banyak banget yg ikutan polling ini hehehhe (hobi pake fitur polling insta story). dan statement pertama jadi pemenang : To be with the one who loves you the most . Kalau saya pribadi lebih memilih statement kedua. Saat baca pertanyaan ini dan sebelum balik kertas ke lembar berikutnya. Saya ikutan mikir (pokoknya buku ini penuh dengan pertanyaan, jadi mau gak mau kita ikutan mikir guys hehe) kenapa pilih yg ke-2 karena tipikal relationship yang to be with one who you love most itu kita bakalan lebih banyak jadi giver dari pada taker. Jadi kalau nanti relationship nya memiliki ending yg tidak sesuai dengan harapan, maka tidak ada penyeselan karena udah do the best. *bijak, berkaca pada pengalaman ceritanya hahaha

Gak ada yg salah juga dengan statement pertama, karena semua orang pada dasarnya suka dicintai dengan sepenuh hati. Saling melengkapi gitu lah ya. 


Notes on mindsets

Bagian ini banyak topik yg berhubungan dengan cara berpikir. Notes untuk jadi orang yg lebih open minded, hal yg berhubungan dengan insecurity, untuk belajar supaya gak nge-judge orang lain, jangan masukin semua masalah ke hati, dan yang paling penting notes untuk selalu belajar memaafkan. 

Yak sekian review buku kali ini, semoga memberikan sedikit gambaran tentang isi bukunya. Menarik banget untuk dibaca. Dapet banyak list pertanyaan yg bisa didiskusikan dengan pasangan masing-masing, list lagu galau rekomendari Maudy Ayunda, dll. 

++++ buku ini bukan dalam bahasa ya, tapi English 

Sampai ketemu di book review berikutnya.


Novella 

No comments:

Post a Comment

Instagram