A Year in Books - 5 Love Languages

Source : Amazon

Welcome to another book's review on A Year in Books that I've committed in 2017 😊. Buku ini udah jadi reading list tahun lalu saat quiz 5 love languages banyak yang share di Facebook dan group WA. Awalnya merasa cheesy untuk baca buku ini, judulnya agak aneh dan kesannya kemana-mana. LOL. (kelewat jujur). Setelah sekian lama, sempet lupa sama buku ini. Tiba-tiba sosok senior yang saya kenal, sharing tentang relationship. Beliau cerita kalau dia merasa telat untuk baca 5 love languages, keburu udah divorce baru dikasih saran sama temen untuk baca. (kebayang gak krik-krik nya kalau denger langsung seseorang bahas topik relationship, lol). 

(writing this while listening to Cristiana Berenguer - Great Heights and another lovable songs 💚)

In a Nutshell : 5 love languages membahas tentang bagaimana maintaining relationship with spouse, children, bf, gf, and any kind of relationship that you've committed with. Gary Chapman adalah seorang marriage counseling yang mengelompokkan love language menjadi 5 kelompok berdasarkan pengalaman dan research yang beliau lakukan. Buku ini banyak sharing tentang cara mengenal love language pasangan masing-masing agar love-tank tetap full. Konsep love tank adalah teori yang diperkenalkan oleh Chapman dibuku ini. Keeping the love tank full. 

4 Alasan kenapa harus membaca buku ini : 

1. Semakin mengenal diri sendiri 

Buku ini menjelaskan teori dasar relationship yang sebenernya kita udah paham tapi suka malas dan mager untuk dilakukan. People changed after marriage, yang awalnya pas pacaran se-romantis-itu jadi berubah dingin dan kaku. Sebenernya mereka tidak berubah, hanya males dan tidak tau harus memulai dari mana. Buku ini memaparkan banyak case study untuk lebih mengenal diri sendiri dan orang terdekat, kamu/dia sukanya apa? Kalau happy biasanya kenapa? Dan pertanyaan basic lainnya yang bikin mikir "oh gini ya?" LOL.

2. Banyak belajar untuk memahami orang lain 

Menjaga hubungan supaya tetep happy dan love birds ada dimana-mana ternyata susah. HAHA. Life after marriage is though. Banyak case study yang memberikan insight untuk menjaga love tank tetap full. Harus kenal orang terdekat kita itu suka nya apa, dan recall semua memories yang bikin dia bahagia. Chapman selalu menyarankan untuk tulis hal-hal kecil yang membuat pasangan bahagia di journal. Jadi kalau pusing dan kehabisan ide di waktu yang mepet, bisa buka dan baca-baca lagi. Banyak laki-laki (perempuan) yang mendefinisikan pasangannya itu harus melakukan hal-hal yang orang tua mereka lakukan dirumah. Misalkan, "Ibu saya selalu merapikan rumah sendiri, kenapa dia (istri) tidak melakukan hal yang sama". Dude, seriously!, kamu gak nikah sama Ibu mu. LOL (emosi). Disaat seperti ini, kalau tidak di komunikasikan dengan baik akan mengurangi kadar love tank masing-masing pasangan. Menarik untuk dibaca pokoknya!

3. Gak pakai mikir

Mungkin karena topiknya menarik bagi saya pribadi, jadi saat baca buku ini bener-bener gak mikir. Dalam artian, gak susah sama sekali. Kayak air mengalir. Kalau keen banget mungkin 3 hari juga selesai. Tidak terlalu tebal tapi banyak dapat insights. Hidup udah rempong, yekan! Jadi baca buku jangan yang berat-berat banget 😂😂😂😂😂

4. Kamu tertipu!

Suka mikir "kayaknya dia happy deh", ternyata tidak sama sekali, hehehee. Jika kita menggunakan love languages yang tidak tepat bisa saja orang terdekat hanya pura-pura bahagia. Dalam hati "kok kayak gini sih". Relationship itu ibarat teori give and take, keseringan jadi giver lama-lama capek hati, suer deh terkewer-kewer 😉 and vice versa keseringan jadi taker lama-lama orang juga capek. Relationship harus bisa saling memberikan value, dan growing bareng menjadi orang yang lebih baik *pakar relationship *kidding

(Kenapa hanya 4? Karena untuk nulis 5 alasan, jadi takut untuk mengada-ada. Haha)

Buku ini akan sangat cocok untuk dibaca oleh orang-orang yang sudah menikah atau in a long time relationship. Mungkin saja you should redesign the way you treat your spouse. 


5 love languages 

Words of Affirmation 

Love language tipe ini adalah memberikan compliments pada pasangan. Banyak orang yang bilang kalau "the tongue has the power of life and death". Nah, ini bakalan amsyong nih, kalau ngomong gak pakai mikir HAHAHA. 

Contohnya : 
  • Kamu cantik hari ini
  • Kamu keliatan sharp in that suit
  • Kamu cantik banget kalau pakai dress ini
  • Kamu emang paling hebat kalau masak
  • etc

Quality Time

Tipe love language yang menuntut undivided attention. Tipe pasangan ini adalah orang-orang yang butuh quality conversation. Tipe ini akan merasa sedih jika kamu melakukan pekerjaan lain saat sedang menghabiskan waktu berdua. Turn off duluan. 

Contohnya :

  • Menghabiskan weekend di gunung/pantai/dll
  • Ketemuan saat makan siang/malam
  • Ketika pulang kerja malam hari, sempatkan diri untuk ngobrol berdua 
  • Menghabiskan waktu berdua : main games, piknik, dll
"A central aspect of quality time is togetherness. I do not mean proximity. Togetherness has to do with focused attention"

Receiving gifts

Receiving gifts adalah love language paling basic. Semua orang suka hadiah. Definisi gift tidak selalu harus mengeluarkan uang yang banyak, bisa juga barang-barang homemade. Tergantung kreatifitas setiap pasangan. Tapi hal yang perlu diingat adalah, jika kamu suka memberikan kado kepada pasangan sebelum menikah, please jangan lupa untuk meneruskan aktifitas tersebut. Karena pasangan kamu sudah set the rules kalau gifts adalah bentuk rasa sayang. 

Act of service

Adalah bentuk love language yang secara tidak sadar suka dilupakan. Banyak orang yang bilang kalau love language ini semacam hal perintilan tapi kalau di skip bisa mengganggu kadar love tank masing-masing pasangan. 

Contohnya : 
  • Saling bantu saat cuci piring atau beres-beres rumah
  • Rapiin kamar tidur setiap hari 
  • Suka bantu untuk menyelesaikan pekerjaan masing-masing pasangan 
  • (kalau untuk cewek ini tipikal kerjaan seorang Ibu Rumah Tangga yang ideal)
  • etc
"What we do for each other before marriage is no indication of what we will do after marriage"

Physical Touch

Physical touch adalah salah satu love language yang sudah ditemukan sejak dahulu kala. Semua pasangan menyukai physical touch. Tapi tidak semua orang memilih physical touch sebagai primary love language. 

"Physical touch can make or break a relationship. It can communicate hate or love".

Contoh : 
  • Peluk pasangan saat dia nangis
  • Pegangan tangan saat jalan-jalan di mall
  • Initiate a massage 
  • etc

Beberapa part favorite saya adalah :

  • We choose to be kind and generous, that is real love
  • What makes one person feel loved emotionally is not always the thing that makes another person feel loved emotionally 
  • Many of us.. are trained to analyze problems and create solution. We forget that marriage is a relationship, not a project to be completed or a problem to solve
  • Remember, emotions themselves are neither good or bad. They are simply our psychological responses to the events of life. 
  • We are influenced by our personality but not controlled by it
Jangan lupa menyempatkan diri untuk cobain tes 5 love languages di SINI

Thank you for reading.
Currently reading for this week is You are a Badass

PS : Jangan lupa  follow dan order ya :D 



See you on the next post :D

Novella



No comments:

Post a Comment

Instagram