Visiting Danau Biru Cigaru-Cisoka, Tangerang

I really love this place, how the sun kissed my lens perfectly. 
Pasti banyak yang gak percaya kalau Jakarta punya tempat wisata alam yang bagus banget. Awalnya saya juga gak percaya kalau Danau Biru ini ternyata hanya 1,5 jam dari Jakarta. Akhirnya tidak perlu jauh-jauh ke Puncak, Bogor atau Bandung (ini mah ngarep).

Tuh kan, Tangerang gaul banget ya ternyata.

Saya menemukan tempat ini dari the omniscient social media nowadays, Instagram. Kebetulan lagi long-weekend (yang berurut-turut kok kayak gak pernah selesai-selesai hehe) jadi saya putuskan untuk mengunjungi objek wisata tersebut.

Saat memutuskan untuk ke Danau Biru, saya mulai mengumpulkan informasi lewat Google. Dan ternyata menggunakan KRL lebih hemat waktu dan uang dibanding menggunakan Uber/Grab/Gojek. Semuanya jadi serba mudah ya karena kecanggihan teknologi. Kita semakin gampang untuk melakukan cost-analyst. LOL. KRL menuju Tigaraksa adalah stasiun yang paling dekat dengan Danau Biru. In fact, it's super far from stasiun. Selain itu, KRL tujuan Tigaraksa ini tergolong agak lama, butuh sabar, banyak-banyak istigfar aja. Haha. Alhamdulillah dengan bantuan aplikasi super ajaib "Trafi" saya juga gak perlu nunggu lama untuk jadwal kereta. Semua informasi sudah ada disana, jadwal kereta, status dan lokasi kereta saat ini, dll. Technology makes everything easy.

Setelah sampai di stasiun Tigaraksa, jangan berharap bakalan bisa dapet ojeg-online dengan diskonan menggiurkan. Ojeg lokal udah pasang tampang yuk mbak cepetan naik kalau gak saya tinggalin. LOL. Jadi pinter-pinter nawar aja. Lokasi Danau Biru masih super jauh dari stasiun. Kurang lebih 25km. Hehe. 

Just chill and relax. 

Perjalanan dari stasiun pakai ojeg lokal yang gak ada helm dan masker harus dinikmati 100%. Jalanan menuju TKP memang belum bagus, dan yang lebih seru itu kita lewat persawahan dan perumahan warga yang jarak antar rumah super jauh. Haha kalau kamu punya fantasi yang tinggi, ini mirip banget sama serial Unfortunate Events. Jadi kebayang Uncle Olaf yang super ngeselin, hehe. Cuaca didaerah ini agak beda dengan Jakarta, super panas yang bikin kepala pusing. Jadi item fashion yang perlu dibawa adalah shoes, sun-glasses, and a cute hat. 

Menggunakan jasa ojeg lokal ada sisi positif nya juga, karena mereka jadi kenal sama orang-orang yang minta duit pas masuk lokasi wisata. Tiket masuk nya sebesar 10.000 jangan sampai bayar-bayar yang lain. Banyak sih info dari Google, kalau suka ada biaya +++ lainnya. Jadi pasang tampang super PD aja sih. Haha.

Hard work will pay off

Seneng banget pas turun dari ojeg liat airnya kok biru banget. Ternyata menurut Mang Ojeg, ke Danau Biru jam 2an sore itu memang bagus banget. Sedang panas-panas nya dan emang super panas. Sampai kamera dan hp saya panas (untung hati ini gak pernah panas, duh). Warna air di danau tersebut memang bisa berubah sesuai cuaca. Kalau lagi cerah banget, warna airnya bakalan biru banget. Dan senang banget, emang bener-bener biru. 





A post shared by Novella Liyawarman (@novellalw) on

Yes I really adore pretty things and witty words. 

Foto berikut saya ambil menggunakan iPhone, karena batrai kamera ternyata mati. Tetooot. Lesson learned, sebelum berangkat cek semua gadget dulu ya.
Foto ini gak saya edit, jadi emang jernih banget. Pengaruh cahaya ilahi, jadi gak butuh lagi cahaya filter HAHA.




Look how tiny I am. Hehe


Candid loh ini, haha serius!
Another picts from my iPhone, and I don't need any filter!
Panas banget, sampai mata gak bisa kebuka 100% jadi sipit ala-ala. *ngarep. Sebenernya agak bahaya sih duduk disana. Kepadatan tanahnya tidak terlalu kuat. And can u guess? Itu panas banget, duduk 30 detik aja udah gak kuat. Haha.


 Another pict from my iPhone. The color is too lovely.


Semoga review nya membantu ya. Selamat liburan! Bulan ini memang bulan penuh berkah. Liburan gak selesai-selesai!

Yuk jalan-jalan di Kota Jakarta bareng! 



No comments:

Post a Comment

Instagram